Dr. Aidh al-Qarni menyatakan, “Bila pada suatu hari anda mendapatkan diri anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas”.
.
“Sebab, dalam keadaan kosong itulah pikiran anda akan menerawang kemana-mana; mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu anda alami”.
.
Segera bunuh waktu kosong, karena sangat mudah membawa anda kepada ketertipuan. Segera bangkit mengisi waktu dengan kebaikan. Lawan ketertipuan dan kelalaian.
Sangat banyak hal bisa kita lakukan di setiap detik waktu yang kita miliki. Sejak dari aktivitas yang mempribadi, seperti menunaikan kewajiban, melakukan ibadah wajib dan sunnah, membaca buku, berdzikir, belajar, mengkaji, menulis, merapikan rumah, silaturahim, olah raga, membersihkan halaman, atau apapun kegiatan yang bermanfaat.
Hingga berbagai amal sosial dan sistemik, melakukan dakwah, amar ma’ruf, nahi munkar, membangun ekonomi, politik, budaya, pendidikan, kesehatan, sains, teknologi yang hebat dan bermartabat tinggi.
Perhatikan waktu-waktu kosong. Penuhi dengan kontribusi.
Lawan kemalasan, agar semua waktu kita bisa optimal dalam ketaatan. Dalam kebaikan. Dalam kemaslahatan. Dalam ketulusan. Dalam pengabdian. Dalam keluhuran.
Jika tidak, jiwa akan kosong dan mengajak berbuat rusak .